Minggu, 06 Maret 2011

Kerajaan Gupta


Chandraghupta adalah pendiri dinasti guptha. Konon dia adalah seorang petualang dari kalangan masyarakat golongan rendah namun berhasil mengawini seorang putri raja bernama Kumala Devi berasal dari suku Lacchavi yang termashyur di vaisali yang pernah berkuasa di India utara namun tenggelam oleh munculnya dinasti maurya. Chandragupta menetapkan pataliputra sebagai ibu kota, tempat pusat pemerintahan. Tanggal 26 februari 320 M kemudian di tetapkan sebagai awal masa pemerintahannya sebagai raja yang di tandai dengan di keluarkannya mata uang baru. Tahun itu pula yang kemudian di anggap sebagai awal tarikh gupta.
Chandragupta meninggal pada tahun 330M dan di gantikan oleh putranya Samudragupta.

 Samudragupta (335-376 M)

Untuk melanjutkan ambisi ayahnya, Samudragupta menitik beratkan rencana kegiatan kenegaraannya yang terkenal dengan divigjaya atau penaklukan atas 4 penjuru angin yang bukan hanya 4 kawasan di sekeliling kerajaan gupta namun juga berarti 4 golongan musuh yang harus di hadapi dan harus di taklukkan.
Pertama kali adalah raja-raja yang berhasil di bunuh pada ekspedisi penaklukan dan daerahnya di satukan dengan kerajaan gupta, kedua adalah raja yang di taklukkan tapi daerahnya di kembalikan denagn status yang baru dan raja harus membayar upeti, ketiga adalah raja yang ada di perbatasan dan melarikan diri harus membayar pajak perlindungan, dan yang ke empat adalah raja yang berada jauh namun mengakui kebesaran kerajaan gupta dengan jalan mengirim duta. Yang termasuk dalam kategori pertama adah raja-raja Hindustan yang berhasil di kalahkan oleh Samudragupta. Yang termasuk kategori ke2 adalah yang di sebut “raja –raja rimba” di wilayah selatan seperti Orissa yang terletak di antara sungai Mahnadi. Katagori ‘raja-raja perbatasan dan raja-raja jauh’ adalah raja-raja dari Kamaruppa, Samatata, serta berbagai suku bangsa Sakha, kushada, malwa, Gujarat dan Punjabi. Kekuasaan kerajaan gupta juga di rasakan sampai ke srilangka.
Karna keperkasaannya Samudragupta juga di beri gelar Sarvarajaccheta atau pembasmi semua raja. Beliau adalah raja seorang yang cerdas dan toleran meskipun ia seorang brahmana ortodoks. Beliau juga mendapat julukan ‘raja penyair’ atau ‘kaviraja’ karna ia seorang penyair juga pemusik. Masa raja samudragupta di anggap sebagai puncak dari kerajan gupta karena kekuasaanya telah mencakup seluruh India utara.

 Chandragupta II vikramaditya (376-415M)

Ketika Samudragupta meninggal dunia, putranyalah yang menggantikannya tindakan pertamanya sebagai raja adalah memindahkan ibukota ke Ayodhya sebuah kota terpenting di kosala atau sekarang di sebut Oudh. Dari sanalah raja memulai penyerangan-penyerangannya mula-mula adalah satrap saka dari ujain (kota perdagangan ramai, tempat perjumpaan lalu lintas perdagangan dari pantai barat dan lain-lain menuju daerah Sind serta di dataran gangga.
Masa Chandragupta II merupakan masa yang paling makmur bagi dinasti guptasehingga pantas juga bila Chandragupta mendapat julukan sebagai permata utama bagi kerajaan gupta. Menurut Fa Hien atau Fa Hsien (pengembara asal tiongkok) kerajaan gupta merupakan kerajaan makmur dan damai dan raja selalu berbicara dengan lemah lembut dan menggembirakan tentag keadilan dan kemuraha hati. Bahkan bagi mereka yang sudah terbukti melakukan komplot untuk memberontak terhadap Negara sekalipun, hanya di ancam hukuman potong tangan kanan.
Sementara itu di dalam masyarakat nampaknya masih terdapat perbedaan kelas miasalnya kaum paria tidak boleh hidup di dalam kota. Selanjutnya Fa Hien mengatakan bahwa etika budis maupun jaisme mulai meresap ke dalam sanubari masyarakat India. Sementara itu ajaran brahmanaisme perlahan mulai di gantikan denagn hinduisme dan ini merupakan cirri utama masa gupta.

 Keruntuhan Kerajaan Gupta

Masa-masa setelah kematian candragupta II merupakan lembaran suram bagi kerajaan gupta. Ketika Chandragupta meninggal pada 415 M tahta kerajaan gupta di duduki oleh anaknya yaitu Kamaragupta dia memerintah Negara hingga 455 M yang selanjutnya di gantikan oleh purtanya Skandagupta. Gupta yang terakhir ini berkesempatan mengabdikan diri bagi negrinya selama masa antara 455-467 M, yang selanjutnya di gantikan oleh paragupta yang betul-betul merupakan gupta terakhir. Sekali lagi suku-suku dari bangsa asia tengah bergerak ke selatan mereka adalah suku bangsa Huna Putih atau Ephtalit untuk sementara waktu pasukan skandagupta berhasil menahan serangan itu, dan dia membangun sebuah candi untuk wisnu untuk mengenang peristiwa kemenangan itu. Namun Paragupta yang menggantikan Skandagupta tak mampu menandingi kekuatan musuh ketika pasukan Huna Putih sekali lagi menyerang maka perpecahan pun segera muncul di ambang pintu bekas kerajaan gupta yang jaya itu.

isi di kutip dari beberapa sumber dan telah di edit sesuai kebutuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar ya